Kamis, 25 April 2013


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Aqidah ialah iman atau kepercayaan.Sumbernya yang asasi ialah Al-Qur’an.Imam, ialah segi teoritis yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk mempercayai dengan suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh keragu-raguan dan pengaruh persangkaan.Ia tetapkan dengan positif oleh saling membantunya teks-teks dan ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian adanya konsensus kaum Muslimin yang tak pernah berubah, bertolak sejak penyiaran Islam pertama di masa Rasulullah hingga kini.
Ayat-ayat Al-Qur’an tersebut menuntut kepada manusia untuk memiliki kepercayaan itu, yang pula merupakan seruan utama setiap Rasul yang diutus Allah sebagai yang dinyatakan Al-Qur’an dalam pembicaraannya mengenai para Nabi dan Rasul.Islam ialah engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya.Engkau mengerjakan shalat, membayar zakat yang wajib, dan puasa pada bulan Ramadhan.
Aqidah adalah masalah fundamental dalam Islam, ia menjadi titik-tolak permulaan muslim. Sebaliknya, tegaknya aktivitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki aqidah atau menunjukkan kualitas iman yang ia miliki. Masalahnya karena iman itu bersegi teoritis dan ideal yang hanya dapat diketahui dengan bukti lahiriah dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.
Manusia hidup atas dasar kepercayaannya.Tinggi rendah-nya nilai kepercayaan memberikan corak kepada kehidupan. Atau dengan kata lain, tinggi rendahnya nilai kehidupan manusia tergantung kepada kepercayaan yang dimilikinya. Sebab itulah kehidupan pertama dalam Islam dimulai dengan iman.
Selain manusia harus memiliki kepercayaan yang benar, kepercayaan (iman) itu sendiri sangat perlu bagi manusia dalam hidupnya.Kepercayaan merupakan pelita hidup, tanah tempat berpijak dan tali tempat bergantung.Banyak manusia yang kehilangan tujuan hidup menjadi sesat karena ketiadaan iman.

Aspek pokok dalam ilmu tauhid/aqidah adalah keyakinan akan eksistensi Allah Yang Maha Sempurna. Karena itu, ruang lingkup pembahasan dalam ilu tauhid/aqidahyang pokok adalah :

v  Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau mabda. Dalam bagian ini termasuk pula masalah takdir.
v  Hal-hal yang berhubungan dengan utusan Allah sebagai perantara antara manusia dan Allah, atau disebut pula wasithah. Meliputi : Malaikat, Nabi/Rasul, dan kitab-kitab suci.
v    Hal-hal yang berhubungan dengan hari yang akan datang, atau disebut juga ma’ad, meliputi : surga, neraka, dan sebagainya.
Ketiga ruang lingkup di atas terangkum dalam pembahasan rukun iman, yaitu Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-Kitab, Rasul-Rasul, hari Kiamat, dan iman kepada qadha dan qadar.




1.2 Pokok Masalah
a.       Rukun Iman Kepada Kitab
b.   Rukun Iman Kepada Nabi
c.       Rukun Iman Kepada Hari Akhir
d.   Rukun Iman Kepada Qada dan Qadar
























BAB II
PEMBAHASAN

1.      RUKUN IMAN KEPADA KITAB
Pengertian iman kepada kitab: Mempercayai dan mmeyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabNya kepada para Nabi dan rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan pada seluruh umat manusia.
Wahyu terbagi atas dua kumpulan:
1.      Suhuf
2.      Kitab

1.      Suhuf
Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah.
Nabi dan rasul yang memiliki suhuf antara lain Nabi Adam a.s, Nabi Musa a.s, Nabi syitst a.s, Nabi Ibrahim a.s.
2.      Kitab
Kitab adalah kumpulan wahyu Allah S.W.T yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
Terdapat 4 kitab yang diturunkan Allah
a.       Taurat
b.      Zabur
c.       Injil
d.      Al-Qur’an

a.       Taurat adalah kitab yang diturunkan pada Nabi Musa a.s untuk menerangkan hukum-hukum syara’, tauhid dan mengabarkan bahwa akan dating seorang rasul dari keturunan Nabi ismail yaitu Nabi Muhammad SAW yang membawa agama baru untuk menuntun manusia ke jalan yang benar.
b.      Zabur adalah kitab yang diturunkan pada Nabi Daud a.s isinya adalah doa-doa, pengajaran-pengajaran atau nasihat-nasihat dan ucapan-ucapan hikmah. Didalamnya tidak ada hukum syara karena Nabi Daud diutus Allah untuk menjalankan Syari’at Nabi Musa a.s
c.       Injil adalah kitab yang diturunkan pada Nabi Isa a.s untuk menerangkan beberapa ketentuan Allah dan untuk menerangkan serta menyerukan manusia dalam mentauhidkan allah serta menghapus sebagian ketetapan taurat yang berhubungan dengan hukum kemasyarakatan yang tidak munasabah dengan zaman lagi, juga injil itu menerangkan suatu berita gembira yaitu tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW
d.      Al-Qur’an adalah kitab terakhir allah yang diturunkan pada Nabi muhammad SAW oleh Allah S.W.T untuk menghapuskan hukum-hukum kitab-kitab yang terdahulu. Hukum-hukum Al’Qur’an berlaku terus hingga hari kiamat. Al-Qur’an juga merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW


Cara mengimani kitab

1.      Meyakini bahwa Kitab Allah itu benar datang dari Allah.
2.       Menjadikan kitab Allah sebagai Pedoman khusus kitab yang diturunkan kepada kita
3.      Memahami isi kandungannya.
4.      Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari Umat manusia, khususnya umat muslim harus meyakini bahwaAllah SWT telah menurunkan kitab-kitab Nya kepada para Nabi atau Rasul sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing.
2. RUKUN IMAN KEPADA RASUL
a.Pengertian Iman Kepada Rasul Allah
Iman kepada Rasul-rasul Allah berarti mempercayai bahwa Rasul Allah adalah seseorang yang diutus Allah untuk menyampaikan ajaran Allah (Wahyu) yang diterimanya kepada umatnya agar dijadikan pedoman hidup.

Ada yang berpendapat bahwa pengertian Rasul sama dengan Nabi. Pendapat lain mengatakan bahwa setiap Rasul sudah pasti Nabi, tetapi tidak semua Nabi adalah Rasul. Rasul adalah Nabi yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu (ajaran Allah) kepada umat manusia. Adapun Nabi tidak diberi tugas untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia, wahyu yang diterima hanya untuk Nabi sendiri. Hadits riwayat Imam Ahmad dari Abu Dzar bahwa jumlah Nabi ada 124.000 orang, sedangkan Rasul berjumlah 315 orang.

Rasul adalah manusia utama pilihan Allah SWT. Ciri-ciri seorang rasul antara lain : 
  • Seorang laki-laki yang sehat jasmani dan rohaninya.
  • Mempunyai akal yang sempurna.
  • Berjiwa ismah (ma'sum).
  • Dan berasal dari keturunan orang baik-baik.
Setiap Rasul memperoleh Mu'jizat, sebagai bukti akan kebenaran kerasulannya. Misalnya Nabi Ibrahim as tidak terbakar  waktu dimasukkan ketengah-tengah api unggun.
Firman Allah QS. Al-Anbiya [21]: 69:

Artinya : 
Allah berkata, " Wahai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatan bagi Ibrahim."
 Tongkat Musa menjadi ular besar .
Firman Allah QS. Thaa Haa [20]: 69: 


              
 
Artinya :
Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang."

 Iman kepada para Rasul hukumnya Fardhu 'ain. sebagaimana firman Allah SWT :
 
Artinya :
Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kami kembali." (QS. Al Baqarah [2]: 285

Hikmah dan Fungsi Beriman kepada Rasul Allah SWT

Beriman kepada rasul Allah mempunyai hikmah yang sangat penting bagi kehidupan kita. Beberapa Hikmah beriman kepada rasul Allah, antara lain:

1. Mendapat rahmat Allah
2. Sebagai perantara mengenal Allah dengan segala sifat kesempurnaan-Nya.
3. Mengajarkan kepada manusia agar dalam hidup dapat selamat dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat
4. Memberikan petunjuk dan suri teladan sehingga akan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Memberi bimbingan kepada manusia agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah swt.
6. Kita dapat membedakan antara yang benar dan yang salah (buruk).
7. Sebagai prioritas untuk mencapai kebenaran yang hakiki karena mendapat petunjuk dari Allah dan menjadi tahu tentang hakikat dirinya sendiri. Sehingga akan bertambah iman kepada Allah dan juga kepada Rasul Allah.
8. Kita mengetahui adanya kehidupan sesudah mati

Fungsi Beriman Kepada Rasul
Dengan beriman kepada Rasul, dapat menyadarkan kepada umat manusia bahwa:
1.    Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak membiarkan umat manusia tersesat hidupnya.
2.    Pada setiap umat pasti ada Rasul sebagai teladan hidup yang harus diikuti ajarannya dan diteladani jejaknya, yang membawa ketentraman dan kesejahteraan pengikutnya.
3.    Mempercayai kebenaran ajaran yang dibawa para Rasul sebagai pedoman hidup yang dapatdipertanggungjawabkan.
  1. A. Pengertian Nabi dan Rasul
Nabi dalam bahasa arab berasal dari kata naba.Dinamakan Nabi karena mereka adalah orang yang menceritakan suatu berita lewat wahyu. Sedangkan Rasul secara bahasa berasal dari kata irsal yang bermakna membimbing atau memberi arahan. Definisi secara syar’i  yang masyhur, Nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan sedangkan Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam syariat dan diperintahkan untuk menyampaikannya.
Jadi perbedaan antara Nabi dan Rasul :
  • Ø Nabi adalah Orang yang dipilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu, tetapi tidak wajib mengerjakan dan menyampaikan kepada umatnya.
  • Ø Rasul adalah Orang yang menyampaikan terpilih dan diangkat oleh Allah SWT untuk menerima wahyu dan berkewajiban dan mengajarkan kepada umatnya. Dan khusus Rasul Muhammad SAW diwajibkan menyampaikan kepada seluruh umat manusia dan syari’atnya berlaku sepanjang masa sampai hari kiamat.
Dengan demikian iman kepada Rasul berarti menyakini bahwa Allah telah  memilih orang-orang terbaik-Nya untuk menjadi Nabi atau Rasul. Termasuk didalamnya keyakinan bahwa para Nabi dan Rasul itu menyampaikan petunjuk, perintah, larangan dan peringatan- peringatan Allah kepada umat manusia, serta memberikan contoh perilaku terpuji seperti yang telah mereka amalkan.
Oleh sebab itu kita sebagai umat muslim kita harus beriman kepada Rasul karena Rasul itu adalah utusan Allah SWT. Sebagaimana kewajiban seorang mukmin kepada Rasulullah SAW yaitu :
  1. Mengimaninya
    Banyak ayat yang menyebutkan iman kepada Allahdan Rasulnya, secara bersamaan. Ini artinya bahwa iman Kepada Rasul tidak bisa dipisahkan dengan iman kepada Allah. Keislaman seseorang dianggap batal bila hanya iman kepada Allah tapi tidak iman kepada Rasul, disebut inkaru sunnah.
  2. Mencintainya
    Iman seseorang dinggap sempurna bila ia telah mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih besar cintanya kepada yang lain bahkan kepada dirinya sendiri.
  3. Mengagungkanya
    Jasa dan pengorbanannya untuk umant ini berikut sifat-sifat kesempurnaan yang Allah berikan kepadanya membuatnya layak untuk diagungkan. Namun pengagungan ini tidak boleh melampaui batas karena Islam melarang kultus.
  4. Membelanya
    Membelanya adalah kewajiban mukmin. Caranya, dengan ittiba’ kehidupannya, maka Allah pasti akan memberi pengahargaan atasnya.
  5. Mencintai mereka yang mencintainya
    Mereka cinta Allah dan Rasul-Nya, mereka bertemu dan berpisah karena dorongan cinta tersebut. Mereka bagian tubuh yang satu, bila ada yang sakit, semua merasakan demam dan tidak bisa tidur.
  1. Menghidupkan sunnahnya
    bukan sunnah dalam ibadah khusus, bahkan termasuk aktivitas sehari-hari yang kecil dan sederhana. Bila aktivitas tersebut dimaksudkan untuk ittiba’ rasul, maka pasti bernilai ibadah.
  2. Memperbanyak shalawat kepadanya
    Satu shalawat nabi diucapkan seorang muslim akan dibalas dengan sepuluh kali doa Rasul untuknya.
  3. Mengikuti manhajnya
    Manhaj yang dimaksud tidak lain adalah sistem Islam yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Mewarisi risalahnya Dengan menjaga, membela, dan memperjuangkan dalam gerak bawah dan jihad.
Adapun inti dari keimanan terhadap Rasul, bagi orang islam yaitu, menyakini bahwa Muhammad SAW adalah Nabi terakhir yang di utus Allah untuk memperbaiki akhlak manusia dengan ajaran  Al-qur’an. Kemudian keimanan atas kerasulan Muhammad SAW adalah keyakinan bahwa beliau adalah Rasul terakhir dan Al-qur’an yang beliau bawakan adalah firman Allah.
Oleh sebab itu, seorang muslim wajib menjadikan Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah dalam seluruh aspek kehidupan. Beriman kepada Rasul menurut Ibn Saleh al-Utsimin mengandung empat unsur yaitu :
  1. Meyakini sepenuh hati bahwa risalah yang dibawa Nabi adalah bersumber dari Allah SWT.
    1. Meyakini bahwa beberapa Nabi seperti Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim,Nabi Musa,  Nabi Isa, Nabi Nuh merupakan “ Rasul ulul azmi “.
    2. Membenarkan semua yang diajarkan Nabi kepada kita.
    3. Mengamalkan syari’at yang dibawa Nabi.
  1. B. Nama-nama Rasul yang harus diketahui.
Para Nabi dan Rasul itu sangat banyak jumlahnya, tidak ada seseorangpun yang mengetahui jumlahnya melainkan Allah SWT. Sebagian nama dan kisah mereka di cantumkan di dalam Al-Qur’an tetapi sebagian yang lain tidak terterah didalamnya. Allah SWT berfirman :
Artinya : “ Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, diantara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu diantara mereka ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu”. ( Q.S Al-Mu’min : 78 ).
Dalam sebuah hadits yang di ceritakan, ketika sahabat Abu Dzar Al-Ghiffari bertanya kepada Rasulullah SAW tentang jumlah para Nabi dan Rasul, maka Rasulullah SAW menjawab :
Artinya : “ ( Jumlah Nabi dan Rasul ) adalah 120.000 orang dan para Rasul sebagian dari mereka berjumlah 313 orang”.( H.R. Al-Bukhari dan Muslim ).
Dari jumlah Nabi dan Rasul itu, di dalam Al-Qur’an diterangkan nama-nama mereka sebanyak 25 orang Rasul yang di ketahui oleh kaum muslimin, yaitu :
  1. Adam AS                    11.  Yusuf AS                         21.  Yunus AS
  2. Idris AS                      12.  Ayyub AS                        22.  Zakaria AS
  3. Nuh AS                       13.  Syu’aib AS                       23.  Yahya AS
  4. Hud AS                       14.  Zulkifli AS                       24.  Isa AS
  5. Saleh AS                     15.  Musa AS                          25.  Muhammad SAW
  6. Ibrahim AS                 16.  Harun AS
  7. Luth AS                      17.  Daud AS
  8. Ismail AS                   18.  Sulaiman AS
9.Ishaq AS                     19.  Ilyas AS
10.  Yakub AS                   20.  Ilyasa AS
  1. Dalil Tentang Beriman Kepada Rasul
Banyak sekali dalil-dalil yang berkenaan dengan iman kepada Rasul, namun diantaranya yaitu :
  • Dalam surah Al-Ahzab : 45
Artinya: “ Wahai Nabi! Sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi pringatan.” ( QS. Al-Ahzab : 45)
  • Dalam surah Al-Ahzab : 21
Artinya :” Sungguh dalam diri Rasulullah kamu mendapatkan teladan yang baik bagimu, bagi orang yang mengharapkan Allah dan hari kemudian dan yang banyak mengingat Allah”. ( QS. Al-Ahzab : 21
  1. Rasul Ulul Azmi beserta Mu’jizat-mu’jizatnya
Ulul azmi artinya orang yang memiliki keteguhan hati, tidak pernah berputus asa dalam mencapai segala yang di cita-citakan, ia memiliki kesungguhan dan keuletan dalam berusaha sehingga apa yang di cita-citakannya dapat tercapai. Dalam  Firman Allah :
Artinya : “Maka bersabarlah kami seperti orang-orang yang mempunyai keteguhanhati dari Rasul-rasul telah bersabar”. ( Q.S Al- Ahqaf, 46 : 35 )
Adapun Rasul ulul azmi ada lima yaitu : Nabi Musa,  Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Isa, Nabi Muhammad SAW. Para Rasul ulul azmi ini di bekali Allah dengan mu’jizat yaitu :
  • Mu’jizat Nabi Musa AS antara lain membelah lautan dengan tongkat, lalu terbentanglah jalan raya di tengahnya, kejadian sebelumnya tongkat berubah menjadi ular besar yang melahap ular-ular kecil milik tukang sihir suruhan fir’aun.
  • Mu’jizat Nabi Nuh AS yaitu memancarnya air yang begitu deras dan dahsyat, sehingga menyebabkan banjir besar yang merendam seluruh negeri serta merupakan banjir terbesar di dunia.
  • Mu’jizat Nabi Ibrahim AS yaitu tidak hangus terbakar dalam api yang besar.
  • Mu’jizat Nabi Isa AS yaitu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit berat yang tidak mampu disembuhkan oleh para dokter ahli saat itu sesuai dengan kecendrungan pengobatan masa itu.
  • Mu’jizat Nabi Muhammad SAW yaitu disamping mu’jizat yang hissiyyah ( indrawi ) seperti keluar air dari sela-sela jarinya guna keperluan para sahabat untuk berwudhu, Beliau juga dilengkapi mu’jizat yang abadi sepanjang zaman yaitu kitab suci Al-Qur’an.
  1. E. Tugas-tugas Rasul Allah SWT
Allah mengutus pada setiap umat seorang Rasul. Walaupun penerapan syariat dari setiap Rasul berbeda-beda, namun Allah mengutus para Rasul dengan tugas yang sama. Beberapa diantara tugas tersebut yaitu :
  1. Menyampaikan risalah Allah Ta’ala dan wahyu-Nya.
  2. Dakwah kepada Allah SWT.
  3. Memberikan kabar gembira dan mempringatkan manusia dari segala kejelekan.
  4. Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.
  5. Meluruskan pemikiran dan aqidah yang menyimpang.
  6. Menegakkan hujjah atas manusia.
  7. Mengatur umat manusia untuk berkumpul dalam satu aqidah.
  1. F. Sifat-sifat Rasul Allah SWT
Para Rasul memiliki beberapa sifat utama melebihi manusia umumnya yaitu :
  1. Benar ( shiddiq ) yaitu para Rasul selalu benar dalam perkataan dan perbuatan.
  2. Terpercaya ( amanah ) yaitu Rasul tidak pernah menghianati amanah Tuhan yang dipikulnya.
  3. Menyampaikan ( tabliqh ) yaitu Rasul selalu menyampaikan segala pengajaran Allah kepada umatnya.
  4. Cerdik ( fathanah ) yaitu para Rasul memiliki kemampuan berfikir yang tinggi.
  5. Selain itu ada juga sifat-sifat Rasul seperti :
1.      Basyariyyaturrasul yaitu para Nabi juga membutuhkan hal-hal yang bersifat umum seperti manusia biasa yaitu makan, minum, menikah, berketurunan.
2.      Ishmaturrasul adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah, sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apapun.
3.      Iltizamurrasul adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apapun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah, meskipun untuk menjalankan perintah Allah itu harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya. Dalam hal ini para Rasul tidak pernah sejengkalpun menghindar atau mundur dari perintah Allah.
  1. G. Cara Menumbuhkan Iman Kepada Rasul
  • Mengenali sikap dan keteladanan serta kepribadian Rasul SAW yang mulia
  • Membaca dan menghayati kisah-kisah para Rasul SAW
·         Kehalusan tutur kata Rasul, bagusnya sikap dan tingkah laku Rasul dapat dijadikan teladan dalam kehidupan
    • Menerapkan sunah-sunah Rasul dalam kehidupan sehari-hari
    • Tidak berputus asa dalam menjalankan apa yang telah di contohkan oleh Rasul
  1. H. Hikmah Beriman Kepada Rasul-rasul Allah SWT
Beriman kepada Rasul-rasul Allah akan memberikan hikmah yang besar bagi kita antara lain :
  1. Mengetahui betapa besarnya kasih sayang Allah kepada hambanya sehingga diutus beberapa Nabi untuk membimbing dan memberi petunjuk untuk kebahagian manusia baik didunia maupun diakhirat.
  2. Kita selalu bersyukur kepada Allah SWT, karena mengutus Nabi sebagai pembimbing keselamatan kita, itu adalah merupakan nikmat yang amat besar.
3.  Melahirkan rasa cinta dan ta’zhim kepada Rasul, karena mereka berhasil mengemban amanah dari Allah SWT, walaupun dihalau oleh beberapa tantangan dan rintangan, namun risalah tersebut tetap tersebar sampai saat ini.
Selain itu hikmah beriman kepada Rasul juga dapat mengetahui jejak Rasul-rasul Allah, sehingga makin mantaplah keyakinan akan kesempurnaan islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW dan makin teguh berpegang pada ajaran Tuhan yang maha sempurna.





3.IMAN KEPADA HARI AKHIR

A. Pengertian Hari Akhir
            Yaumul akhir atau hari kiamat adalah hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di dunia yang harus kita percayai kebenaran adanya yang menjadi jembatan menuju kehidupan di aakhirat yang kekal dan abadi.
            Iman kepada hari kiamat adalah rukun iman yang ke-lima. Hari kiamat diawali dengan tiupan terompet sangkakala oleh malaikat isrofil untuk menghancurkan bumi beserta seluruh isinya.
Hari kiamat tidak dapat diprediksi kapan akan datangnya karena merupakan rahasia Allah SWT. Yang tidak dapat diketahui oleh siapapun. Namun dengan demikian kita masih bisa mengetahui kapan datangnya hari kiamat dengan melihat tanda-tanda yang diberikan oleh nabi Muhammad SAW. Orang iman kepada Allah SWT dan berbuat kebaikan akan menerima imbalan surga yang penuh kenikmatan, sedangkan bagi oang-orang kafir dan penjahat akan masuk neraka yang sangat pedih siksanya. Dengan percaya dan beriman kepada hari kiamat (yaumul akhir) kita akan diddorong untuk selalu berbuat baik, menghindari perbuatan dosa, tidak mudah putus asa, tidak sombong, tidak takabur, karena segala amal perbuatan kita dicatat oleh malaikat yang kan digunakan sebagai bahan refrensi apakah kita masuk surga atau neraka.
Umat Islam harus meyakini bahwa seluruh alam termasuk alam dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran. Dijelaskan bahwa pada hari itu semua benda yang ada di langit tidak beraturan lagi, baik bintang maupun planet-planet saling bertabrakan, gunung-gunung meletus dan hancur. Semua makhluk akan mati kecuali Allah SWT. kejadian tersebut dapat digambarkan di dalam surah az-Zalzalah ayat 1-2:
Artinya: Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. (QS. Az-Zalzalah: 1-2)
B.Tanda Tanda Hari Akhir
1.         Kemaksiatan merebak di mana-mana dan dilakukan secara terang-terangan.
Manusia sudah tidak mempunyai rasa malu untuk melakukan perbuatan zina, mabuk, melacurkan diri di tempat umum.
2.         Manusia kembali menyembah berhala seperti zaman dahulu.
Berhala di alam modern tidak hanya berupa patung tapi dapat berupa pikiran sesat, ideologi seperti komunisme dan kapitalisme, uang, makam keramat, dan semua kekuatan dunia yang dianggap mempunyai kekuatan.
3.         Manusia melupakan Allah karena sibuk dengan urusan dunia.
Dengan kesibukannya tersebut, manusia tidak lagi mempunyai waktu untuk beribadah. Karena itu nama Allah sudak tidak terdengar lagi. Masjid dan Mushola kosong, bahkan ditutup.
4.         Terjadi penyimpangan peredaran tata surya dan kacapatan rotasi dan revolusinya.
Matahari tidak lagi terbit dari timur tapi dari barat. Di samping itu, waktu juga berjalan dengan sangat cepat. Siang dan malam berganti dengan cepat sehingga seminggu akan seperti satu hari.
5.         Munculnya Dajjal
6.         Munculnya Isa ibnu Maryam
7.         Turunnya Imam Mahdi
8.         Turunnya Ya’jud Ma’jud
Tidak ada seorangpun yang mengetahui datangnya hari kiamat kecuali Allah. Sesuai firman Allah QS. Al-Ahzab: 63
Artinya: “manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh Jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.”

C. Macam Macam Hari Akhir
1.         Kiamat Sughra atau Kiamat Kecil
                        Yaitu berupa kejadian atau musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian setiap saat, banjir bandang, angin beliung, gunung meletus, gempa bumi, peperangan, kecelakaan kendaraan, kekeringan yang kepanjangan, hama tanaman yang merajalela. Keseluruhan rangkaian kejadian tersebut di atas ditinjau dari segi aqidah merupakan peringatan dari Allah. Bagi umat yang beriman hal ini merupakan peringatan dan ujian. Sedangkan bagi umat yang ingkar/kafir merupakan siksaan atau azab Allah swt.
 Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 155-156 :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaailaihiraaji`uun".(Q.S.alBaqarah ayat 155-156)
Firmannya Allah surat ali-Imran ayat 137:
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”(Q.S. ali Imran ayat 137)
2.         kiamat Kubro
Yaitu masa kehancuran seluruh alam semesta secara masal dan berakhirnya kehidupan alam dunia serta hari mulai dibangkitkannya semua manusia yang sudah mati sejak zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir, untuk menjalankan proses kehidupan berikutnya, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat al-Zalzalah ayat 1-5.
Artinya : Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (Q.S. al Zalzalah :1-5).
Kejadian kiamat kubra dapat digambarkan oleh Allah dan rasul-rasulnya adalah sebagai berikut:
1.    Malaikat israfil meniup sangkakala untuk yang pertama kali. Semua makhluk  akan mati.
Artinya: “Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)”. (QS. Az-Zumar: 68)
2. Langit menjadi terpecah-pecah, matahari digulung-gulung, bintang-bintang       berjatuhan, lautan meluap, gunung-gunung seperti bulu yang dihambur- hamburkan dan manusia seperti anai-anai beterbangan. Firman Allah QS. Al-Qari’ah: 4-5
Artinya: “Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”
3.   Setelah kejadian yang dahsyat itu, semua manusia akan mati dan mengalami proses proses kehidupan di alam akhirat.

D. Peristiwa Setelah Hari Akhir
1. Alam Barzah
Alam barzah juga disebut alam kubur. Di alam barzah manusia sudah dapat merasakan balasan amal baik dan buruk. Firman Allah SWT :
Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzah (dinding pemisah) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mukmin : 100)
Di alam kubur manusia akan bertemu dan akan ditanyai oleh malaikat munkar dan nakir tentang segala amalnya terutama iman dan shalat lima waktu. Sabda Rasulullah SAW:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنْ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا وَضَعَ فِي قَبْرِهِ٬ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ٬ وَإِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِم٬ْ أَتَاهُ مَلَكَانِ٬ فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُوْلاَنِ: مَا كُنْتَ تَقُوْلُ فِي هذَا الرَّجُلِ (لِمُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَيَقُوْلُ: أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ الله وَرَسُولُهُ فَيُقَالُ لَهُ: أُنْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ٬ قَدْ أَبْدَلَكَ الله بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ فَيَرَاهُمَا جَمِيْعًا (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Artinya: “apabila seseorang hamba dikebumikan di dalam kuburnya kemudian ditinggalkan oleh kawan-kawannya niscaya dia akan mendengar bunyi hentakan tapak kaki mereka. Selanjutnya dia akan didatangi oleh dua malaikat (Munkar dan Nakir) lalu mendudukkannya dan bertanya: Apa pendapatmu tentang Nabi Muhammad SAW? Baginda bersabda lagi: sekiranya dia seorang mukmin, niscaya dia akan menjawab: aku bersaksi bahwa dia hamba Allah dan pesuruh-Nya. Lalu diberitahu kepadanya: lihatlah tempatmu di neraka, sesungguhnya allah telah menggantikannya dengan surga. Nabi SAW bersabda: dia dapat melihat kedua-duanya yaitu surga dan neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Setelah mereka diperiksa, bagi mereka yang beriman kepada Allah, maka baginya memperoleh nikmat di alam kubur, sebaliknya bagi mereka yang tidak beriman kepada Allah SWT dan berbuat kejahatan akan memperoleh siksa kubur sampai dibangkitkan kembali dari alam kubur.
 2. Yaumul Ba’as
Yaumul Ba’as artinya hari kebangkitan, yaitu hari bangkitnya kembali seluruh umat manusia sejak nabi Adam a.s. hingga manusia terakhir dari alam kubur setelah malaikat Israfil meniup sangkakala yang kedua. Firman Allah SWT:
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, agar kepada mereka itu dapat diperlihatkan amalan-amalannya yang sudah-sudah.” (QS. Az-Zalzalah : 6)
3. Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar adalah hari berkumpulnya seluruh umat manusia. Setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur, manusia digiring dan dikumpulkan di padang mahsyar. Firman Allah SWT :
…….. Dan kami kumpulkan seluruh manusia dan tidak kami tinggalkan seorang pun dari mereka.” (QS. Al-Kahfi : 47)
Gambaran padang mahsyar dapat dilihat dari hadits Rasulullah SAW,
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُْولُ: يُحْشَرُ النّاَسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ نَقِيٍّ لَيْسَ فِيْهَا مَعْلَمٌ لاٴَحَدٍ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Artinya: “ Diriwayatkan dari Sahl bin Saad ra. Katanya:Rasulullah SAW bersabda: pada hari kiamat manusia dikumpulkan di tanah putih bersih seperti roti yang lembut, tidak ada apa-apa untuk seseorang itu berlindung.” (HR. Bukhari Muslim)
4. Yaumul Mizan
Yaumul Mizan yaitu hari penimbangan amal baik dan amal buruk yang dilakukan manusia selama hidupnya. Firman Allah SWT :
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya : 47)
5. Yaumul Hisab
Yaumul hisab artinya hari perhitungan amal baik dan  buruk yang dilakukan selama hidupnya. Firman Allah SWT :
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.” (QS. Al-Mukmin : 17)
6. Sirattalmustaqim
Sirat adalah jalan atau jembatan penentu dari setiap manusia setelah diperhitungkan dan ditimbang perbuatan baik-buruknya. Sirat tersebut menentukan manusia masuk surga atau neraka.
7. Surga dan Neraka
Surga dan neraka adalah tempat terakhir yang diciptakan oleh Allah SWT untuk memberikan balasan atas perbuatan manusia semasa di dunia.(Drs. Soepardjo, S.Ag.)

E. Balasan Amal Baik dan Amal Buruk
1. Balasan amal baik
Bila kita berbuat amal baik kita akan mendapat ganjaran dan masuk surga. Bila kita disurga kita merasa tenang disana. Ini adalah gambaran disurga:
           Di dalam surga terdapat sungai-sungai dan mata air yang mengalir
           Luas surga seluas langit dan bumi
           Penghuni surga mempunyai istri yang suci
           Di dalam surga tidak merasa lelah
           Di dalam surga merasa bersaudara dan tidak ada perkataan yang sia-sia
           Salam adalah ucapan penghormatan di dalam surga
Berikut ini adalah nama-nama surga :
      Firdaus                  ‘And                Darur Qarar
      Ma’wa       Darussalam
      Khuldi       Na’im

2. Balasan amal buruk
Apabila seseorang mengerjakan amal jelek (buruk) maka akan mendapatkan siksa dari Allah SWT dan akan dimasukkan ke dalam neraka.
Gambaran neraka seperti di bawah ini :
           Minuman berupa air yang mendidih dan tidak melegakan
           Makanan berupa pohon yang berduri dan tidak mengenyangkan
           Dijaga oleh malaikat yang keras dan bengis
           Suara api neraka gemuruh, menakutkan, dan memekakkan telinga
           Manusia yang berdosa dan iblis menjadi kayu bakar
           Neraka adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya

Nama-nama neraka :
Jahanam                 Wail
 Huthamah                         Sa’ir
Saqar                                  Jahim         Hawiyah

F. Hikmah Beriman Pada Hari Akhir
1.   Menjadikan manusia rajin beribadah dan selalu menghiasi diri dengan berzikir kepada Allah SWT sehingga jiwa menjadi tenang.
2.    Senantiasa hidup dengan hati-hati, waspada, dan selalu meminta ampunan kepada Allah SWT .
3.    Lebih taat kepada Allah dan Rasulullah SAW dengan menghindarkan diri dari perbuatan maksiat.
4.    Berusaha menghindari perbuatan dan perilaku yang tidak baik.
5.    Meyakini bahwa segala perbuatan selama hidup di dunia ini yang baik maupun yang buruk harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. kelak di akhirat.
4.Rukun Iman Kepada Qada dan Qadar
1.Pengertian beriman kepada Qada’ dan Qadar
Qada’artinya ketatapan Allah SWT kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali. Azali Artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan atau kelahiran mahluk. Sedangkan Qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran. Qadar artinya terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentuan sebelumnya. Qaqda’ Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir. 
2.Dalil kebenaran adanya Qada dan Qadar
Takdir terbagi menjadi dua bagian,yakninya:
a.         Taqdir Mu’allaq
Taqdir mu’allaq adalah taqdir Allah SWT yang masih dapat diusahakan kejadianya oleh manusia.
b.Taqdir Mubram
Taqdir mubram ialah taqdir yang pasti terjadi dan tidak dpat dielakkan kejadiannya.
3. Fungsi beriman kepada Qada’dan Qadar Allah SWT.
Beriman kepada qada’dan qadar mempunyai fungsi penting bagi manusia dalam kehipan sehari-hari. Diantaranya:
1.Mempunyai semangat ikhtiar 
Ikhtar artinya melakukan perbuatan yang baik dengan penuh kesungguhan dan keyakinan akan hasil yang baik bagi dirinya. Dengan pemahaman serperti itulah , seorang muri akan bekerja keras agar biasa sukses,pedagang akan hidup hemat agar usahanya berkembang, dan sebagainya. Allah SWT berfirman;
yang Artinya: “Dan bahwa manusia hanya meperoleh apa yang usahakannya. Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). ’(Q.S.An-Najm,53:39-40)
2.Mempunyai sifat sabar dalam menghadapi cobaan
Dengan percaya qada’ dan qadar,manusia akan sadar bahwa kehidupan adalah ujian-ujian yang harus dilalui dengan sabar.sabar adalah skap mental yang teguh pendirian,berani menghadapi tantangan ,tahan uji,dan tidak menyerah pada kesulitan.Teguh pendirian berarti tidak mudah goyah dalam memagang prisip atau pedoman hidup.berani menghadapi tantangan berarti berani menghadapi cobaan ,penderitaan ,kesakitan dan kesensaraan,.cobaan harus dihadapi dengan tenang,dipikir dengan jernih, dicari jalan keluarnya tampa menyerah pada kesulitan,dan akhirnya diserahkan kepada Allah SWT.
3.Sabar bahwa cobaan adalah qada’dan qadar dari Allah SWT
Segala yang ada di alam semesta hakikatnya adalah milik Allah SWT dan suatu saat akan kembali kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT:
Yang Artinya: “(Yaitu orang-orang apabila ditimpa musibah, mereka berkata’Inna’lilliahi wa inna ilaihi rajiun’. (Q.S. Albaqarah,2:156)
 Ciri-ciri dari beriman kepada qadha dan qadhar
a)      Qana’ah Dan Kemuliaan Diri.
yang dimaksudkan dengan qana’ah ialah, qana’ah pada hal-hal keduniaan setelah ia menempuh usaha,  jauh dari kebakhilan, kerakusan, dan dari mengorbankan rasa malunya.
b)      Cita-Cita Yang Tinggi.
Maksud dari cita-cita yang tinggi adalah menganggap kecil apa yang bukan akhir dari perkara-perkara yang mulia. Sedangkan cita-cita yang rendah, yaitu sebaliknya dari hal itu, ia lebih mengutamakan sesuatu yang tidak berguna, ridha dengan kehinaan, dan tidak menggapai perkara-perkara yang mulia. Iman kepada qadar membawa pelakunya kepada kemauan yang tinggi dan menjauhkan mereka dari kemalasan, berpangku tangan, dan pasrah kepada takdir.
c)      Bertekad Dan Bersungguh-Sungguh Dalam Berbagai Hal.
 Orang yang beriman kepada qadar, ia akan bersungguh-sungguh dalam berbagai urusannya, memanfaatkan peluang yang datang kepadanya, dan sangat menginginkan segala kebaikan, baik akhirat maupun dunia. Sebab, iman kepada qadar mendorong kepada hal itu, dan sama sekali tidak mendorong kepada kemalasan dan sedikit beramal.
d)     Bersikap Adil, Baik Pada Saat Senang Maupun Susah. 
Iman kepada qadar akan membawa kepada keadilan dalam segala keadaan, sebab manusia dalam kehidupan dunia ini mengalami keadaan bermacam-macam. Adakalanya diuji dengan kefakiran, adakalanya mendapatkan kekayaan yang melimpah, adakalanya menikmati kesehatan yang prima, adakalanya diuji dengan penyakit, adakalanya memperoleh jabatan dan popularitas, dan adakalanya setelah itu dipecat (dari jabatan), hina, dan kehilangan nama. Perkara-perkara ini dan sejenisnya memiliki pengaruh dalam jiwa.
e)      Selamat Dari Kedengkian Dan Penentangan. 
Jika seseorang beriman kepada qadar, maka dia akan selamat dari kedengkian, selamat dari penentangan terhadap hukum-hukum Allah yang bersifat syar’i (syari’at) dan ketentuan-ketentuan-Nya yang bersifat kauni (sunnatullah), serta menyerahkan segala urusannya kepada Allah semata. 
Tanda-tanda orang yang Beriman kepada Qada dan qadar
Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain: 
·         banyak bersyukur dan bersabar
·         Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
·         Bersifat optimis dan giat bekerja 
·         Jiwanya tenang








BAB III
PENUTUP 
3.1Kesimpulan
1)      Iman kepada Kitab-kitab Allah
Beriman kepada kitab-kitab Allah ialah mempercayai bahwa Allah menurunkan beberapa kitab kepada Rasul untuk menjadi pegangan dan pedoman hidup bagi manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para Rasul itu cukup banyak, namun yang secara jelas disebutkan di dalam Al-Quran hanya empat : Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur’an. Masing-masing kitab tersebut diturunkan kepada Nabi Musa, Daud, Isa, dan Muhammad.
Pengaruh-pengaruh keimanan kepada kitab-kitab Allah terhadap seseorang antara lain :
a.       Mendidik toleransi terhadap pemeluk agama lain.
b.      Memberikan keyakinan yang penuh bahwa al-Qur’an adalah kitab suci yang paling lengkap dan sempurna, lebih baik dari kitab-kitab suci lainnya, karena ia diturunkan kemudian dan merupakan kitab suci terakhir dari Allah SWT.
2)      Iman kepada Nabi/ Rasul
Pengertiannya beriman kepada nabi dan rasul ialah keyakinan dan kepercayaan bahwa Allah telah memilih beberapa orang di antara manusia, memberikan wahyu kepada mereka, dan menjadikan mereka sebagai utusan (rasul) untuk membimbing manusia ke jalan yang benar. Para ulama biasanya membedakan antara nabi dan rasul. Nabi adalah seseorang yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri tanpa kewajiban menyampaikan wahyu itu kepada umat. Sedangkan rasul adalah seseorang yang menerima wahyu dari Tuhan untuk dirinya dan untuk orang lain (umat). Rasul dibebani tugas menyampaikan wahyu tersebut kepada kaum dan umatnya. Jumlah nabi/ rasul yang dicantumkan Allah di dalam Al-Qur’an adalah 25 orang.
Dampak positif dari beriman kepada nabi dan rasul ini antara lain :
a.       Menebalkan rasa toleransi beragama.
b.      Memberi keyakinan bahwa misi para rasul adalah untuk membahagiakan umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
c.       Mempertebal keimanan dan kecintaan kepada Allah SWT sebab Allah dengan penuh cinta dan kasih-Nya selalu mengutus rasul untuk membimbing umat manusia agar mereka tidak tersesat dan dapat mencapai kebahagiaan hidup.
3)      Iman kepada Hari Kiamat.
Yang dimaksud dengan hari kiamat (hari akhir) ialah hari kehancuran alam semesta. Segala yang ada di dunia ini akan musnah dan semua makhluk hidup akan mati. Selanjutnya alam berganti dengan yang baru disebut dengan alam akhirat.Hal-hal yang berhubungan dengan hari kiamat ini antara lain adalah al-ba’ts (kebangkitan dari kubur), hisab (perhitungan amal baik dan buruk manusia yang dilakukan selama iaberada di dunia), al-shirath (jalan yang terbentang di atas punggung neraka), surga, dan neraka. Keimanan kepada hari kiamat memberikan pengaruh positif bagi kehidupan manusia :
a.       Manusia akan senantiasa menjaga dan memelihara diri dari melakukan perbuatan dosa dan maksiat dan akan selalu taat dan bakti kepada Tuhan karena segala amal, baik atau buruk akan ada balasannya di hari akhirat.
b.      Manusia akan sabar dalam menghadapi segala cobaan dan penderitaan hidup karena ia yakin bahwa kesenangan dan kebahagiaan hidup yang sesungguhnya adalah di akhirat nanti.
c.       Manusia memiliki tujuan yang jelas yang ingin dicapai dalam setiap gerak dan tindakan yang dilakukannya, yaitu kebijakan yang dapat membawanya kepada kebahagiaan hidup di akhirat.
4)      Iman kepada Qadha dan Qadar
Beriman kepada qadha dan qadar berarti seseorang mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT telah menjadikan segala makhluk dengan kudrat dan iradat-Nya dan dengan segala hikmahnya. Qadha artinya ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah SWT dalam alam semesta. Misalnya, bulan mengedari bumi, api sifatnya membakar, dan benda tajam sifatnya melukai. Sedangkan qadar berarti sesuatu yang belum ditetapkan benar-benar, tetapi jika diqadhakan barulah ia menjadi kenyataan. Iman kepada qadha dan qadar atau sering pula disebut iman kepada takdir sama sekali tidak dimaksudkan untuk menjadikan manusia lemah, pasif, statis, dan apatis; manusia yang menyerah tanpa usaha. Iman kepada takdir, bahkan, mengharuskan manusia bangkit dan berusaha keras untuk mencapai takdir yang sesuai dengan kehendak yang diinginkan.
Manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh yang beriman kepada qadha dan qadar antara lain :
a.       Mendorong lahirnya keberanian dalam menegakkan kebenaran.
b.      Menimbulkan ketenangan jiwa dan pikiran, tidak putus asa dalam menghadapi setiap persoalan, dan selalu tawakal kepada Allah SWT.
c.       Inti ajaran islam itu adalah tauhid dan lebih dalam lagi adalah pengakuan yang bulat bahwa Tuhan adalah Allah kemudian berpegang teguh (istiqamah) terhadap pengakuan itu.
3.2     Saran

Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari, oleha karena itu penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan Allah SWT. Juga keyakinan kita terhadap malaikat, kitab, rasul, hari akhir dan takdir senantiasa harus ditingkat demi meningkatkan amal ibadah kita.



DAFTAR PUSTAKA
  • Mulyadi. 2005. Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah kelas 2. Semarang : PT Karya Toha Putra.
  • Abidin, Zenal. 2002. Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah kelas 1. Jakarta : Departemen Agama RI Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
  • Chirzin, Muhammad. 1997. Konsep dan Hikmah Aqidah Islam. Yokyakarta : Mitra Pustaka.
  • Umum, Chatibul. 1995. Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah kelas 2. Kudus : Menara Kudus.
  • http:// muslimah.or.id/aqidah/iman-kepada-rasul. Html
  • http:// ari2abdillah.wordpress.com/2007/07/03/iman-kepada-rasul








Tidak ada komentar:

Posting Komentar