BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aqidah ialah iman atau kepercayaan.Sumbernya
yang asasi ialah Al-Qur’an.Imam, ialah segi teoritis yang dituntut pertama-tama
dan terdahulu dari segala sesuatu untuk mempercayai dengan suatu keimanan yang
tidak boleh dicampuri oleh keragu-raguan dan pengaruh persangkaan.Ia tetapkan
dengan positif oleh saling membantunya teks-teks dan ayat-ayat Al-Qur’an,
kemudian adanya konsensus kaum Muslimin yang tak pernah berubah, bertolak sejak
penyiaran Islam pertama di masa Rasulullah hingga kini.
Ayat-ayat
Al-Qur’an tersebut menuntut kepada manusia untuk memiliki kepercayaan itu, yang
pula merupakan seruan utama setiap Rasul yang diutus Allah sebagai yang
dinyatakan Al-Qur’an dalam pembicaraannya mengenai para Nabi dan Rasul.Islam
ialah engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya.Engkau mengerjakan
shalat, membayar zakat yang wajib, dan puasa pada bulan Ramadhan.
Aqidah adalah masalah fundamental dalam Islam,
ia menjadi titik-tolak permulaan muslim. Sebaliknya, tegaknya aktivitas
keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan
bahwa orang itu memiliki aqidah atau menunjukkan kualitas iman yang ia miliki.
Masalahnya karena iman itu bersegi teoritis dan ideal yang hanya dapat
diketahui dengan bukti lahiriah dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.
Manusia hidup atas dasar kepercayaannya.Tinggi
rendah-nya nilai kepercayaan memberikan corak kepada kehidupan. Atau dengan
kata lain, tinggi rendahnya nilai kehidupan manusia tergantung kepada
kepercayaan yang dimilikinya. Sebab itulah kehidupan pertama dalam Islam
dimulai dengan iman.
Selain manusia harus memiliki kepercayaan yang
benar, kepercayaan (iman) itu sendiri sangat perlu bagi manusia dalam
hidupnya.Kepercayaan merupakan pelita hidup, tanah tempat berpijak dan tali
tempat bergantung.Banyak manusia yang kehilangan tujuan hidup menjadi sesat
karena ketiadaan iman.
Aspek pokok dalam ilmu tauhid/aqidah adalah keyakinan akan
eksistensi Allah Yang Maha Sempurna. Karena itu, ruang lingkup pembahasan dalam
ilu tauhid/aqidahyang pokok adalah :
v Hal-hal yang
berhubungan dengan Allah SWT atau mabda. Dalam bagian ini termasuk pula masalah
takdir.
v Hal-hal yang
berhubungan dengan utusan Allah sebagai perantara antara manusia dan Allah,
atau disebut pula wasithah. Meliputi : Malaikat, Nabi/Rasul, dan kitab-kitab
suci.
v Hal-hal yang berhubungan dengan hari yang akan
datang, atau disebut juga ma’ad, meliputi : surga, neraka, dan sebagainya.
Ketiga ruang lingkup di atas terangkum dalam pembahasan rukun iman, yaitu Iman
kepada Allah, Malaikat, Kitab-Kitab, Rasul-Rasul, hari Kiamat, dan iman kepada
qadha dan qadar.
1.2 Pokok Masalah
a.
Rukun Iman Kepada Kitab
b. Rukun Iman Kepada Nabi
c.
Rukun Iman Kepada Hari Akhir
d. Rukun Iman Kepada Qada dan Qadar
BAB II
PEMBAHASAN
1.
RUKUN IMAN KEPADA KITAB
Pengertian iman kepada kitab: Mempercayai dan mmeyakini sepenuh
hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabNya kepada para Nabi dan rasul
yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan pada seluruh umat manusia.
Wahyu terbagi atas dua kumpulan:
1.
Suhuf
2.
Kitab
1.
Suhuf
Suhuf yaitu
wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa
lembaran-lembaran yang terpisah.
Nabi dan rasul
yang memiliki suhuf antara lain Nabi Adam a.s, Nabi Musa a.s, Nabi syitst a.s,
Nabi Ibrahim a.s.
2.
Kitab
Kitab adalah
kumpulan wahyu Allah S.W.T yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan
kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
Terdapat 4
kitab yang diturunkan Allah
a.
Taurat
b.
Zabur
c.
Injil
d.
Al-Qur’an
a.
Taurat adalah kitab yang diturunkan pada Nabi Musa a.s untuk
menerangkan hukum-hukum syara’, tauhid dan mengabarkan bahwa akan dating
seorang rasul dari keturunan Nabi ismail yaitu Nabi Muhammad SAW yang membawa
agama baru untuk menuntun manusia ke jalan yang benar.
b.
Zabur adalah kitab yang diturunkan pada Nabi Daud a.s isinya adalah
doa-doa, pengajaran-pengajaran atau nasihat-nasihat dan ucapan-ucapan hikmah.
Didalamnya tidak ada hukum syara karena Nabi Daud diutus Allah untuk
menjalankan Syari’at Nabi Musa a.s
c.
Injil adalah kitab yang diturunkan pada Nabi Isa a.s untuk
menerangkan beberapa ketentuan Allah dan untuk menerangkan serta menyerukan
manusia dalam mentauhidkan allah serta menghapus sebagian ketetapan taurat yang
berhubungan dengan hukum kemasyarakatan yang tidak munasabah dengan zaman lagi,
juga injil itu menerangkan suatu berita gembira yaitu tentang kedatangan Nabi
Muhammad SAW
d.
Al-Qur’an adalah kitab terakhir allah yang diturunkan pada Nabi
muhammad SAW oleh Allah S.W.T untuk menghapuskan hukum-hukum kitab-kitab yang
terdahulu. Hukum-hukum Al’Qur’an berlaku terus hingga hari kiamat. Al-Qur’an
juga merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW
Cara mengimani
kitab
1.
Meyakini bahwa Kitab Allah itu benar datang dari Allah.
2.
Menjadikan kitab Allah
sebagai Pedoman khusus kitab yang diturunkan kepada kita
3.
Memahami isi kandungannya.
4.
Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari Umat manusia, khususnya
umat muslim harus meyakini bahwaAllah SWT telah menurunkan kitab-kitab Nya
kepada para Nabi atau Rasul sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing.
2. RUKUN IMAN KEPADA RASUL
a.Pengertian Iman Kepada Rasul Allah
Iman kepada
Rasul-rasul Allah berarti mempercayai bahwa Rasul Allah adalah seseorang yang
diutus Allah untuk menyampaikan ajaran Allah (Wahyu) yang diterimanya kepada
umatnya agar dijadikan pedoman hidup.
Ada yang
berpendapat bahwa pengertian Rasul sama dengan Nabi. Pendapat lain mengatakan
bahwa setiap Rasul sudah pasti Nabi, tetapi tidak semua Nabi adalah Rasul.
Rasul adalah Nabi yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu (ajaran Allah)
kepada umat manusia. Adapun Nabi tidak diberi tugas untuk menyampaikan wahyu
kepada umat manusia, wahyu yang diterima hanya untuk Nabi sendiri. Hadits
riwayat Imam Ahmad dari Abu Dzar bahwa jumlah Nabi ada 124.000 orang, sedangkan
Rasul berjumlah 315 orang.
Rasul adalah
manusia utama pilihan Allah SWT. Ciri-ciri seorang rasul antara lain :
- Seorang laki-laki yang sehat jasmani dan
rohaninya.
- Mempunyai akal yang sempurna.
- Berjiwa ismah (ma'sum).
- Dan berasal dari keturunan orang
baik-baik.
Setiap Rasul
memperoleh Mu'jizat, sebagai bukti akan kebenaran kerasulannya. Misalnya Nabi
Ibrahim as tidak terbakar waktu dimasukkan ketengah-tengah api unggun.
Firman Allah QS. Al-Anbiya [21]: 69:
Artinya :
Allah berkata, " Wahai api, menjadi dinginlah
dan menjadi keselamatan bagi Ibrahim."
Tongkat Musa menjadi ular besar .
Firman Allah QS. Thaa Haa [20]: 69:
Artinya :
Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan
kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya
apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). dan tidak
akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang."
Iman kepada
para Rasul hukumnya Fardhu 'ain. sebagaimana firman Allah SWT :
Artinya :
Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa):
"Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kami
kembali." (QS. Al Baqarah [2]: 285
Hikmah
dan Fungsi Beriman kepada Rasul Allah SWT
Beriman kepada rasul Allah mempunyai hikmah yang sangat penting
bagi kehidupan kita. Beberapa Hikmah beriman kepada rasul Allah, antara lain:
1. Mendapat rahmat Allah
2. Sebagai perantara mengenal Allah dengan segala sifat kesempurnaan-Nya.
3. Mengajarkan kepada manusia agar dalam hidup dapat selamat dan sejahtera baik
di dunia maupun di akhirat
4. Memberikan petunjuk dan suri teladan sehingga akan mudah diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Memberi bimbingan kepada manusia agar menjadi manusia yang bertakwa kepada
Allah swt.
6. Kita dapat membedakan antara yang benar dan yang salah (buruk).
7. Sebagai prioritas untuk mencapai kebenaran yang hakiki karena mendapat
petunjuk dari Allah dan menjadi tahu tentang hakikat dirinya sendiri. Sehingga
akan bertambah iman kepada Allah dan juga kepada Rasul Allah.
8. Kita mengetahui adanya kehidupan sesudah mati
Fungsi Beriman Kepada Rasul
Dengan beriman kepada Rasul, dapat menyadarkan kepada umat manusia bahwa:
1. Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang, tidak
membiarkan umat manusia tersesat hidupnya.
2. Pada setiap umat pasti ada Rasul sebagai teladan hidup
yang harus diikuti ajarannya dan diteladani jejaknya, yang membawa ketentraman
dan kesejahteraan pengikutnya.
3. Mempercayai kebenaran ajaran yang dibawa para Rasul
sebagai pedoman hidup yang dapatdipertanggungjawabkan.
- A. Pengertian Nabi dan Rasul
Nabi dalam bahasa arab berasal dari kata
naba.Dinamakan Nabi karena mereka adalah orang yang menceritakan suatu berita
lewat wahyu. Sedangkan Rasul secara bahasa berasal dari kata irsal yang
bermakna membimbing atau memberi arahan. Definisi secara syar’i yang
masyhur, Nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan
untuk menyampaikan sedangkan Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam
syariat dan diperintahkan untuk menyampaikannya.
Jadi perbedaan antara Nabi dan Rasul :
- Ø Nabi adalah Orang yang dipilih oleh
Allah SWT untuk menerima wahyu, tetapi tidak wajib mengerjakan dan
menyampaikan kepada umatnya.
- Ø Rasul adalah Orang yang menyampaikan
terpilih dan diangkat oleh Allah SWT untuk menerima wahyu dan berkewajiban
dan mengajarkan kepada umatnya. Dan khusus Rasul Muhammad SAW diwajibkan
menyampaikan kepada seluruh umat manusia dan syari’atnya berlaku sepanjang
masa sampai hari kiamat.
Dengan demikian iman kepada Rasul berarti
menyakini bahwa Allah telah memilih orang-orang terbaik-Nya untuk menjadi
Nabi atau Rasul. Termasuk didalamnya keyakinan bahwa para Nabi dan Rasul itu menyampaikan
petunjuk, perintah, larangan dan peringatan- peringatan Allah kepada umat
manusia, serta memberikan contoh perilaku terpuji seperti yang telah mereka
amalkan.
Oleh sebab itu kita sebagai umat muslim kita
harus beriman kepada Rasul karena Rasul itu adalah utusan Allah SWT.
Sebagaimana kewajiban seorang mukmin kepada Rasulullah SAW yaitu :
- Mengimaninya
Banyak ayat yang menyebutkan iman kepada Allahdan Rasulnya, secara
bersamaan. Ini artinya bahwa iman Kepada Rasul tidak bisa dipisahkan
dengan iman kepada Allah. Keislaman seseorang dianggap batal bila hanya
iman kepada Allah tapi tidak iman kepada Rasul, disebut inkaru sunnah.
- Mencintainya
Iman seseorang dinggap sempurna bila ia telah mencintai Allah dan
Rasul-Nya lebih besar cintanya kepada yang lain bahkan kepada dirinya
sendiri.
- Mengagungkanya
Jasa dan pengorbanannya untuk umant ini berikut sifat-sifat kesempurnaan
yang Allah berikan kepadanya membuatnya layak untuk diagungkan. Namun
pengagungan ini tidak boleh melampaui batas karena Islam melarang kultus.
- Membelanya
Membelanya adalah kewajiban mukmin. Caranya, dengan ittiba’ kehidupannya,
maka Allah pasti akan memberi pengahargaan atasnya.
- Mencintai mereka yang mencintainya
Mereka cinta Allah dan Rasul-Nya, mereka bertemu dan berpisah karena dorongan
cinta tersebut. Mereka bagian tubuh yang satu, bila ada yang sakit, semua
merasakan demam dan tidak bisa tidur.
- Menghidupkan sunnahnya
bukan sunnah dalam ibadah khusus, bahkan termasuk aktivitas sehari-hari
yang kecil dan sederhana. Bila aktivitas tersebut dimaksudkan untuk
ittiba’ rasul, maka pasti bernilai ibadah.
- Memperbanyak shalawat kepadanya
Satu shalawat nabi diucapkan seorang muslim akan dibalas dengan sepuluh
kali doa Rasul untuknya.
- Mengikuti manhajnya
Manhaj yang dimaksud tidak lain adalah sistem Islam yang mengatur segala
aspek kehidupan manusia. Mewarisi risalahnya Dengan menjaga, membela, dan
memperjuangkan dalam gerak bawah dan jihad.
Adapun inti dari keimanan terhadap Rasul, bagi
orang islam yaitu, menyakini bahwa Muhammad SAW adalah Nabi terakhir yang di
utus Allah untuk memperbaiki akhlak manusia dengan ajaran Al-qur’an.
Kemudian keimanan atas kerasulan Muhammad SAW adalah keyakinan bahwa beliau
adalah Rasul terakhir dan Al-qur’an yang beliau bawakan adalah firman Allah.
Oleh sebab itu, seorang muslim wajib menjadikan
Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah dalam seluruh aspek kehidupan. Beriman
kepada Rasul menurut Ibn Saleh al-Utsimin mengandung empat unsur yaitu :
- Meyakini sepenuh hati bahwa risalah yang
dibawa Nabi adalah bersumber dari Allah SWT.
- Meyakini bahwa beberapa Nabi seperti Nabi
Muhammad, Nabi Ibrahim,Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Nuh merupakan “
Rasul ulul azmi “.
- Membenarkan semua yang diajarkan Nabi
kepada kita.
- Mengamalkan syari’at yang dibawa Nabi.
- B. Nama-nama Rasul yang harus
diketahui.
Para Nabi dan Rasul itu sangat banyak
jumlahnya, tidak ada seseorangpun yang mengetahui jumlahnya melainkan Allah
SWT. Sebagian nama dan kisah mereka di cantumkan di dalam Al-Qur’an tetapi
sebagian yang lain tidak terterah didalamnya. Allah SWT berfirman :
Artinya : “ Dan sesungguhnya telah kami utus
beberapa orang Rasul sebelum kamu, diantara mereka ada yang kami ceritakan
kepadamu diantara mereka ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu”. ( Q.S
Al-Mu’min : 78 ).
Dalam sebuah hadits yang di ceritakan, ketika
sahabat Abu Dzar Al-Ghiffari bertanya kepada Rasulullah SAW tentang jumlah para
Nabi dan Rasul, maka Rasulullah SAW menjawab :
Artinya : “ ( Jumlah Nabi dan Rasul ) adalah
120.000 orang dan para Rasul sebagian dari mereka berjumlah 313 orang”.( H.R.
Al-Bukhari dan Muslim ).
Dari jumlah Nabi dan Rasul itu, di dalam
Al-Qur’an diterangkan nama-nama mereka sebanyak 25 orang Rasul yang di ketahui
oleh kaum muslimin, yaitu :
- Adam
AS
11. Yusuf
AS
21. Yunus AS
- Idris
AS
12. Ayyub AS
22. Zakaria AS
- Nuh
AS
13. Syu’aib
AS
23. Yahya AS
- Hud
AS
14. Zulkifli
AS
24. Isa AS
- Saleh
AS
15. Musa
AS
25. Muhammad SAW
- Ibrahim
AS
16. Harun AS
- Luth
AS
17. Daud AS
- Ismail
AS 18.
Sulaiman AS
9.Ishaq
AS
19. Ilyas AS
10. Yakub AS
20. Ilyasa AS
- Dalil Tentang Beriman Kepada
Rasul
Banyak sekali dalil-dalil yang berkenaan dengan
iman kepada Rasul, namun diantaranya yaitu :
- Dalam surah Al-Ahzab : 45
Artinya: “ Wahai Nabi! Sesungguhnya kami mengutusmu
untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi pringatan.” ( QS.
Al-Ahzab : 45)
- Dalam surah Al-Ahzab : 21
Artinya :” Sungguh dalam diri Rasulullah kamu
mendapatkan teladan yang baik bagimu, bagi orang yang mengharapkan Allah dan
hari kemudian dan yang banyak mengingat Allah”. ( QS. Al-Ahzab : 21
- Rasul Ulul Azmi beserta
Mu’jizat-mu’jizatnya
Ulul azmi artinya orang yang memiliki keteguhan
hati, tidak pernah berputus asa dalam mencapai segala yang di cita-citakan, ia
memiliki kesungguhan dan keuletan dalam berusaha sehingga apa yang di
cita-citakannya dapat tercapai. Dalam Firman Allah :
Artinya : “Maka bersabarlah kami seperti
orang-orang yang mempunyai keteguhanhati dari Rasul-rasul telah bersabar”. (
Q.S Al- Ahqaf, 46 : 35 )
Adapun Rasul ulul azmi ada lima yaitu : Nabi
Musa, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Isa, Nabi Muhammad SAW. Para Rasul
ulul azmi ini di bekali Allah dengan mu’jizat yaitu :
- Mu’jizat Nabi Musa AS antara lain membelah
lautan dengan tongkat, lalu terbentanglah jalan raya di tengahnya,
kejadian sebelumnya tongkat berubah menjadi ular besar yang melahap
ular-ular kecil milik tukang sihir suruhan fir’aun.
- Mu’jizat Nabi Nuh AS yaitu memancarnya air
yang begitu deras dan dahsyat, sehingga menyebabkan banjir besar yang
merendam seluruh negeri serta merupakan banjir terbesar di dunia.
- Mu’jizat Nabi Ibrahim AS yaitu tidak
hangus terbakar dalam api yang besar.
- Mu’jizat Nabi Isa AS yaitu dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit berat yang tidak mampu disembuhkan
oleh para dokter ahli saat itu sesuai dengan kecendrungan pengobatan masa
itu.
- Mu’jizat Nabi Muhammad SAW yaitu disamping
mu’jizat yang hissiyyah ( indrawi ) seperti keluar air dari
sela-sela jarinya guna keperluan para sahabat untuk berwudhu, Beliau juga
dilengkapi mu’jizat yang abadi sepanjang zaman yaitu kitab suci Al-Qur’an.
- E. Tugas-tugas Rasul Allah SWT
Allah mengutus pada setiap umat seorang Rasul.
Walaupun penerapan syariat dari setiap Rasul berbeda-beda, namun Allah mengutus
para Rasul dengan tugas yang sama. Beberapa diantara tugas tersebut yaitu :
- Menyampaikan risalah Allah Ta’ala dan
wahyu-Nya.
- Dakwah kepada Allah SWT.
- Memberikan kabar gembira dan mempringatkan
manusia dari segala kejelekan.
- Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.
- Meluruskan pemikiran dan aqidah yang
menyimpang.
- Menegakkan hujjah atas manusia.
- Mengatur umat manusia untuk berkumpul
dalam satu aqidah.
- F. Sifat-sifat Rasul Allah SWT
Para Rasul memiliki beberapa sifat utama
melebihi manusia umumnya yaitu :
- Benar ( shiddiq ) yaitu para Rasul
selalu benar dalam perkataan dan perbuatan.
- Terpercaya ( amanah ) yaitu Rasul
tidak pernah menghianati amanah Tuhan yang dipikulnya.
- Menyampaikan ( tabliqh ) yaitu
Rasul selalu menyampaikan segala pengajaran Allah kepada umatnya.
- Cerdik ( fathanah ) yaitu para
Rasul memiliki kemampuan berfikir yang tinggi.
- Selain itu ada juga sifat-sifat Rasul
seperti :
1.
Basyariyyaturrasul yaitu para
Nabi juga membutuhkan hal-hal yang bersifat umum seperti manusia biasa yaitu
makan, minum, menikah, berketurunan.
2.
Ishmaturrasul adalah orang
yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama,
ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah, sehingga selalu siaga dalam menghadapi
tantangan dan tugas apapun.
3.
Iltizamurrasul adalah
orang-orang yang selalu komitmen dengan apapun yang mereka ajarkan. Mereka
bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah, meskipun untuk
menjalankan perintah Allah itu harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang
berat baik dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya. Dalam hal ini para
Rasul tidak pernah sejengkalpun menghindar atau mundur dari perintah Allah.
- G. Cara Menumbuhkan Iman Kepada
Rasul
- Mengenali sikap dan keteladanan serta
kepribadian Rasul SAW yang mulia
- Membaca dan menghayati kisah-kisah para
Rasul SAW
·
Kehalusan tutur
kata Rasul, bagusnya sikap dan tingkah laku Rasul dapat dijadikan teladan dalam
kehidupan
- Menerapkan sunah-sunah Rasul dalam
kehidupan sehari-hari
- Tidak berputus asa dalam menjalankan apa
yang telah di contohkan oleh Rasul
- H. Hikmah Beriman Kepada
Rasul-rasul Allah SWT
Beriman kepada Rasul-rasul Allah akan
memberikan hikmah yang besar bagi kita antara lain :
- Mengetahui
betapa besarnya kasih sayang Allah kepada hambanya sehingga diutus
beberapa Nabi untuk membimbing dan memberi petunjuk untuk kebahagian
manusia baik didunia maupun diakhirat.
- Kita selalu bersyukur kepada Allah SWT,
karena mengutus Nabi sebagai pembimbing keselamatan kita, itu adalah
merupakan nikmat yang amat besar.
3. Melahirkan rasa cinta dan ta’zhim
kepada Rasul, karena mereka berhasil mengemban amanah dari Allah SWT, walaupun
dihalau oleh beberapa tantangan dan rintangan, namun risalah tersebut tetap
tersebar sampai saat ini.
Selain itu hikmah beriman kepada Rasul juga
dapat mengetahui jejak Rasul-rasul Allah, sehingga makin mantaplah keyakinan
akan kesempurnaan islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW dan makin teguh berpegang
pada ajaran Tuhan yang maha sempurna.
3.IMAN KEPADA HARI AKHIR
A.
Pengertian Hari Akhir
Yaumul
akhir atau hari kiamat adalah hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk
hidup di dunia yang harus kita percayai kebenaran adanya yang menjadi jembatan
menuju kehidupan di aakhirat yang kekal dan abadi.
Iman
kepada hari kiamat adalah rukun iman yang ke-lima. Hari kiamat diawali dengan
tiupan terompet sangkakala oleh malaikat isrofil untuk menghancurkan bumi
beserta seluruh isinya.
Hari kiamat tidak dapat diprediksi kapan akan
datangnya karena merupakan rahasia Allah SWT. Yang tidak dapat diketahui oleh
siapapun. Namun dengan demikian kita masih bisa mengetahui kapan datangnya hari
kiamat dengan melihat tanda-tanda yang diberikan oleh nabi Muhammad SAW. Orang
iman kepada Allah SWT dan berbuat kebaikan akan menerima imbalan surga yang
penuh kenikmatan, sedangkan bagi oang-orang kafir dan penjahat akan masuk
neraka yang sangat pedih siksanya. Dengan percaya dan beriman kepada hari kiamat
(yaumul akhir) kita akan diddorong untuk selalu berbuat baik, menghindari
perbuatan dosa, tidak mudah putus asa, tidak sombong, tidak takabur, karena
segala amal perbuatan kita dicatat oleh malaikat yang kan digunakan sebagai
bahan refrensi apakah kita masuk surga atau neraka.
Umat Islam harus meyakini bahwa seluruh alam
termasuk alam dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran. Dijelaskan bahwa
pada hari itu semua benda yang ada di langit tidak beraturan lagi, baik bintang
maupun planet-planet saling bertabrakan, gunung-gunung meletus dan hancur.
Semua makhluk akan mati kecuali Allah SWT. kejadian tersebut dapat digambarkan
di dalam surah az-Zalzalah ayat 1-2:
Artinya: Apabila bumi digoncangkan dengan
goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang
dikandung)nya. (QS. Az-Zalzalah: 1-2)
B.Tanda Tanda Hari Akhir
1.
Kemaksiatan merebak di mana-mana dan dilakukan secara terang-terangan.
Manusia sudah tidak mempunyai rasa malu untuk
melakukan perbuatan zina, mabuk, melacurkan diri di tempat umum.
2.
Manusia kembali menyembah berhala seperti zaman dahulu.
Berhala di alam modern tidak hanya berupa
patung tapi dapat berupa pikiran sesat, ideologi seperti komunisme dan
kapitalisme, uang, makam keramat, dan semua kekuatan dunia yang dianggap
mempunyai kekuatan.
3.
Manusia melupakan Allah karena sibuk dengan urusan dunia.
Dengan kesibukannya tersebut, manusia tidak
lagi mempunyai waktu untuk beribadah. Karena itu nama Allah sudak tidak
terdengar lagi. Masjid dan Mushola kosong, bahkan ditutup.
4.
Terjadi penyimpangan peredaran tata surya dan kacapatan rotasi dan revolusinya.
Matahari tidak lagi terbit dari timur tapi dari
barat. Di samping itu, waktu juga berjalan dengan sangat cepat. Siang dan malam
berganti dengan cepat sehingga seminggu akan seperti satu hari.
5.
Munculnya Dajjal
6.
Munculnya Isa ibnu Maryam
7.
Turunnya Imam Mahdi
8.
Turunnya Ya’jud Ma’jud
Tidak ada seorangpun yang mengetahui datangnya
hari kiamat kecuali Allah. Sesuai firman Allah QS. Al-Ahzab: 63
Artinya: “manusia bertanya kepadamu tentang
hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari
berbangkit itu hanya di sisi Allah". dan tahukah kamu (hai Muhammad),
boleh Jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.”
C.
Macam Macam Hari Akhir
1.
Kiamat Sughra atau Kiamat Kecil
Yaitu berupa kejadian
atau musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian setiap saat, banjir
bandang, angin beliung, gunung meletus, gempa bumi, peperangan, kecelakaan
kendaraan, kekeringan yang kepanjangan, hama tanaman yang merajalela.
Keseluruhan rangkaian kejadian tersebut di atas ditinjau dari segi aqidah
merupakan peringatan dari Allah. Bagi umat yang beriman hal ini merupakan
peringatan dan ujian. Sedangkan bagi umat yang ingkar/kafir merupakan siksaan
atau azab Allah swt.
Allah berfirman dalam surat al-Baqarah
ayat 155-156 :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa
lillaahi wa innaailaihiraaji`uun".(Q.S.alBaqarah ayat 155-156)
Firmannya Allah surat ali-Imran ayat 137:
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu
sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”(Q.S. ali Imran
ayat 137)
2.
kiamat Kubro
Yaitu masa kehancuran seluruh alam semesta
secara masal dan berakhirnya kehidupan alam dunia serta hari mulai
dibangkitkannya semua manusia yang sudah mati sejak zaman Nabi Adam sampai
manusia terakhir, untuk menjalankan proses kehidupan berikutnya, sebagaimana
dijelaskan dalam al-Quran surat al-Zalzalah ayat 1-5.
Artinya : Apabila
bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya:
"Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan
beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian
itu) kepadanya. (Q.S. al Zalzalah :1-5).
Kejadian kiamat kubra dapat digambarkan oleh
Allah dan rasul-rasulnya adalah sebagai berikut:
1. Malaikat israfil
meniup sangkakala untuk yang pertama kali. Semua makhluk akan mati.
Artinya: “Dan
ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali
siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka
tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)”. (QS.
Az-Zumar: 68)
2. Langit menjadi
terpecah-pecah, matahari digulung-gulung, bintang-bintang berjatuhan, lautan meluap, gunung-gunung
seperti bulu yang dihambur- hamburkan dan manusia seperti anai-anai
beterbangan. Firman Allah QS. Al-Qari’ah: 4-5
Artinya: “Pada
hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung
adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”
3. Setelah
kejadian yang dahsyat itu, semua manusia akan mati dan mengalami proses proses
kehidupan di alam akhirat.
D.
Peristiwa Setelah Hari Akhir
1. Alam Barzah
Alam barzah juga disebut alam kubur. Di alam
barzah manusia sudah dapat merasakan balasan amal baik dan buruk. Firman Allah
SWT :
“Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap
yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan
yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzah (dinding pemisah)
sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mukmin : 100)
Di alam kubur manusia akan bertemu dan akan
ditanyai oleh malaikat munkar dan nakir tentang segala amalnya terutama iman
dan shalat lima waktu. Sabda Rasulullah SAW:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ الله عَنْهُ
أَنْ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا
وَضَعَ فِي قَبْرِهِ٬ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ٬ وَإِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ
نِعَالِهِم٬ْ أَتَاهُ مَلَكَانِ٬ فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُوْلاَنِ: مَا كُنْتَ
تَقُوْلُ فِي هذَا الرَّجُلِ (لِمُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَيَقُوْلُ: أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ الله وَرَسُولُهُ
فَيُقَالُ لَهُ: أُنْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ٬ قَدْ أَبْدَلَكَ الله
بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ فَيَرَاهُمَا جَمِيْعًا (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Artinya: “apabila seseorang hamba
dikebumikan di dalam kuburnya kemudian ditinggalkan oleh kawan-kawannya niscaya
dia akan mendengar bunyi hentakan tapak kaki mereka. Selanjutnya dia akan didatangi
oleh dua malaikat (Munkar dan Nakir) lalu mendudukkannya dan bertanya: Apa
pendapatmu tentang Nabi Muhammad SAW? Baginda bersabda lagi: sekiranya dia
seorang mukmin, niscaya dia akan menjawab: aku bersaksi bahwa dia hamba Allah
dan pesuruh-Nya. Lalu diberitahu kepadanya: lihatlah tempatmu di neraka,
sesungguhnya allah telah menggantikannya dengan surga. Nabi SAW bersabda: dia
dapat melihat kedua-duanya yaitu surga dan neraka.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Setelah mereka diperiksa, bagi mereka yang beriman
kepada Allah, maka baginya memperoleh nikmat di alam kubur, sebaliknya bagi
mereka yang tidak beriman kepada Allah SWT dan berbuat kejahatan akan
memperoleh siksa kubur sampai dibangkitkan kembali dari alam kubur.
2. Yaumul Ba’as
Yaumul Ba’as artinya hari kebangkitan, yaitu
hari bangkitnya kembali seluruh umat manusia sejak nabi Adam a.s. hingga
manusia terakhir dari alam kubur setelah malaikat Israfil meniup sangkakala
yang kedua. Firman Allah SWT:
“Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya
dalam keadaan bermacam-macam, agar kepada mereka itu dapat diperlihatkan
amalan-amalannya yang sudah-sudah.” (QS. Az-Zalzalah : 6)
3. Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar adalah hari berkumpulnya seluruh
umat manusia. Setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur, manusia digiring
dan dikumpulkan di padang mahsyar. Firman Allah SWT :
“…….. Dan kami kumpulkan seluruh manusia dan
tidak kami tinggalkan seorang pun dari mereka.” (QS. Al-Kahfi : 47)
Gambaran padang mahsyar dapat dilihat dari
hadits Rasulullah SAW,
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ: سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُْولُ: يُحْشَرُ النّاَسُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ نَقِيٍّ لَيْسَ فِيْهَا
مَعْلَمٌ لاٴَحَدٍ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Artinya: “ Diriwayatkan dari Sahl bin Saad
ra. Katanya:Rasulullah SAW bersabda: pada hari kiamat manusia dikumpulkan di
tanah putih bersih seperti roti yang lembut, tidak ada apa-apa untuk seseorang
itu berlindung.” (HR. Bukhari Muslim)
4. Yaumul Mizan
Yaumul Mizan yaitu hari penimbangan amal baik
dan amal buruk yang dilakukan manusia selama hidupnya. Firman Allah SWT :
“Kami akan memasang timbangan yang tepat
pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika
(amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.
Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya : 47)
5. Yaumul Hisab
Yaumul hisab artinya hari perhitungan amal baik
dan buruk yang dilakukan selama hidupnya. Firman Allah SWT :
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan
dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini.
Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.” (QS. Al-Mukmin : 17)
6. Sirattalmustaqim
Sirat adalah jalan atau jembatan penentu dari
setiap manusia setelah diperhitungkan dan ditimbang perbuatan baik-buruknya.
Sirat tersebut menentukan manusia masuk surga atau neraka.
7. Surga dan Neraka
Surga dan neraka adalah tempat terakhir yang
diciptakan oleh Allah SWT untuk memberikan balasan atas perbuatan manusia
semasa di dunia.(Drs. Soepardjo, S.Ag.)
E. Balasan Amal Baik dan Amal Buruk
1. Balasan amal baik
Bila kita berbuat amal baik kita akan mendapat
ganjaran dan masuk surga. Bila kita disurga kita merasa tenang disana. Ini
adalah gambaran disurga:
Di dalam surga
terdapat sungai-sungai dan mata air yang mengalir
Luas surga
seluas langit dan bumi
Penghuni surga
mempunyai istri yang suci
Di dalam surga
tidak merasa lelah
Di dalam surga
merasa bersaudara dan tidak ada perkataan yang sia-sia
Salam adalah
ucapan penghormatan di dalam surga
Berikut ini adalah nama-nama surga :
Firdaus ‘And Darur Qarar
Ma’wa Darussalam
Khuldi Na’im
2. Balasan amal buruk
Apabila seseorang mengerjakan amal jelek (buruk)
maka akan mendapatkan siksa dari Allah SWT dan akan dimasukkan ke dalam neraka.
Gambaran neraka seperti di bawah ini :
Minuman berupa
air yang mendidih dan tidak melegakan
Makanan berupa
pohon yang berduri dan tidak mengenyangkan
Dijaga oleh
malaikat yang keras dan bengis
Suara api
neraka gemuruh, menakutkan, dan memekakkan telinga
Manusia yang
berdosa dan iblis menjadi kayu bakar
Neraka adalah
tempat kembali yang seburuk-buruknya
Nama-nama neraka :
Jahanam
Wail
Huthamah
Sa’ir
Saqar
Jahim Hawiyah
F. Hikmah Beriman Pada Hari Akhir
1.
Menjadikan manusia rajin beribadah dan selalu menghiasi diri dengan
berzikir kepada Allah SWT sehingga jiwa menjadi tenang.
2. Senantiasa hidup
dengan hati-hati, waspada, dan selalu meminta ampunan kepada Allah SWT .
3. Lebih taat kepada
Allah dan Rasulullah SAW dengan menghindarkan diri dari perbuatan maksiat.
4. Berusaha menghindari
perbuatan dan perilaku yang tidak baik.
5. Meyakini bahwa segala
perbuatan selama hidup di dunia ini yang baik maupun yang buruk harus
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. kelak di akhirat.
4.Rukun Iman Kepada
Qada dan Qadar
1.Pengertian beriman kepada Qada’ dan Qadar
Qada’artinya ketatapan Allah SWT kepada setiap mahluk-Nya yang
bersifat Azali. Azali Artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan
atau kelahiran mahluk. Sedangkan Qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran.
Qadar artinya terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah
ditentuan sebelumnya. Qaqda’ Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan
takdir.
2.Dalil kebenaran adanya Qada dan Qadar
Takdir terbagi menjadi dua bagian,yakninya:
a.
Taqdir Mu’allaq
Taqdir mu’allaq adalah taqdir Allah SWT yang masih dapat diusahakan
kejadianya oleh manusia.
b.Taqdir Mubram
Taqdir mubram ialah taqdir yang pasti terjadi dan tidak dpat
dielakkan kejadiannya.
3. Fungsi beriman kepada Qada’dan Qadar Allah SWT.
Beriman kepada qada’dan qadar mempunyai fungsi penting bagi manusia
dalam kehipan sehari-hari. Diantaranya:
1.Mempunyai
semangat ikhtiar
Ikhtar artinya melakukan perbuatan yang baik dengan penuh
kesungguhan dan keyakinan akan hasil yang baik bagi dirinya. Dengan pemahaman
serperti itulah , seorang muri akan bekerja keras agar biasa sukses,pedagang
akan hidup hemat agar usahanya berkembang, dan sebagainya. Allah SWT berfirman;
yang Artinya: “Dan bahwa manusia hanya meperoleh apa yang usahakannya. Dan
sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
’(Q.S.An-Najm,53:39-40)
2.Mempunyai sifat
sabar dalam menghadapi cobaan
Dengan percaya qada’ dan qadar,manusia akan sadar bahwa kehidupan
adalah ujian-ujian yang harus dilalui dengan sabar.sabar adalah skap mental
yang teguh pendirian,berani menghadapi tantangan ,tahan uji,dan tidak menyerah
pada kesulitan.Teguh pendirian berarti tidak mudah goyah dalam memagang prisip
atau pedoman hidup.berani menghadapi tantangan berarti berani menghadapi cobaan
,penderitaan ,kesakitan dan kesensaraan,.cobaan harus dihadapi dengan
tenang,dipikir dengan jernih, dicari jalan keluarnya tampa menyerah pada
kesulitan,dan akhirnya diserahkan kepada Allah SWT.
3.Sabar bahwa
cobaan adalah qada’dan qadar dari Allah SWT
Segala yang ada di alam semesta hakikatnya adalah milik Allah SWT
dan suatu saat akan kembali kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT:
Yang Artinya: “(Yaitu orang-orang apabila ditimpa musibah, mereka
berkata’Inna’lilliahi wa inna ilaihi rajiun’. (Q.S. Albaqarah,2:156)
Ciri-ciri dari beriman
kepada qadha dan qadhar
a)
Qana’ah Dan Kemuliaan Diri.
yang dimaksudkan dengan qana’ah ialah, qana’ah pada hal-hal
keduniaan setelah ia menempuh usaha,
jauh dari kebakhilan, kerakusan, dan dari mengorbankan rasa malunya.
b)
Cita-Cita Yang Tinggi.
Maksud dari cita-cita yang tinggi adalah menganggap kecil apa yang
bukan akhir dari perkara-perkara yang mulia. Sedangkan cita-cita yang rendah,
yaitu sebaliknya dari hal itu, ia lebih mengutamakan sesuatu yang tidak
berguna, ridha dengan kehinaan, dan tidak menggapai perkara-perkara yang mulia.
Iman kepada qadar membawa pelakunya kepada kemauan yang tinggi dan menjauhkan
mereka dari kemalasan, berpangku tangan, dan pasrah kepada takdir.
c)
Bertekad Dan Bersungguh-Sungguh Dalam Berbagai Hal.
Orang yang beriman kepada qadar, ia akan bersungguh-sungguh
dalam berbagai urusannya, memanfaatkan peluang yang datang kepadanya, dan
sangat menginginkan segala kebaikan, baik akhirat maupun dunia. Sebab, iman
kepada qadar mendorong kepada hal itu, dan sama sekali tidak mendorong kepada
kemalasan dan sedikit beramal.
d)
Bersikap Adil, Baik Pada Saat Senang Maupun Susah.
Iman kepada qadar akan membawa kepada keadilan dalam segala
keadaan, sebab manusia dalam kehidupan dunia ini mengalami keadaan
bermacam-macam. Adakalanya diuji dengan kefakiran, adakalanya mendapatkan
kekayaan yang melimpah, adakalanya menikmati kesehatan yang prima, adakalanya
diuji dengan penyakit, adakalanya memperoleh jabatan dan popularitas, dan
adakalanya setelah itu dipecat (dari jabatan), hina, dan kehilangan nama.
Perkara-perkara ini dan sejenisnya memiliki pengaruh dalam jiwa.
e)
Selamat Dari Kedengkian Dan Penentangan.
Jika seseorang beriman kepada qadar, maka dia akan selamat dari
kedengkian, selamat dari penentangan terhadap hukum-hukum Allah yang bersifat
syar’i (syari’at) dan ketentuan-ketentuan-Nya yang bersifat kauni
(sunnatullah), serta menyerahkan segala urusannya kepada Allah semata.
Tanda-tanda orang yang Beriman kepada Qada dan qadar
Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat
berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk
kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain:
·
banyak bersyukur dan bersabar
·
Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
·
Bersifat optimis dan giat bekerja
·
Jiwanya tenang
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
1)
Iman kepada
Kitab-kitab Allah
Beriman kepada
kitab-kitab Allah ialah mempercayai bahwa Allah menurunkan beberapa kitab
kepada Rasul untuk menjadi pegangan dan pedoman hidup bagi manusia dalam
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para Rasul itu cukup
banyak, namun yang secara jelas disebutkan di dalam Al-Quran hanya empat :
Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur’an. Masing-masing kitab tersebut diturunkan
kepada Nabi Musa, Daud, Isa, dan Muhammad.
Pengaruh-pengaruh keimanan kepada kitab-kitab Allah terhadap seseorang antara
lain :
a.
Mendidik toleransi terhadap pemeluk agama lain.
b.
Memberikan keyakinan yang penuh bahwa al-Qur’an adalah kitab suci
yang paling lengkap dan sempurna, lebih baik dari kitab-kitab suci lainnya,
karena ia diturunkan kemudian dan merupakan kitab suci terakhir dari Allah SWT.
2)
Iman kepada Nabi/ Rasul
Pengertiannya
beriman kepada nabi dan rasul ialah keyakinan dan kepercayaan bahwa Allah telah
memilih beberapa orang di antara manusia, memberikan wahyu kepada mereka, dan
menjadikan mereka sebagai utusan (rasul) untuk membimbing manusia ke jalan yang
benar. Para ulama biasanya membedakan antara nabi dan rasul. Nabi adalah
seseorang yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri tanpa kewajiban
menyampaikan wahyu itu kepada umat. Sedangkan rasul adalah seseorang yang
menerima wahyu dari Tuhan untuk dirinya dan untuk orang lain (umat). Rasul
dibebani tugas menyampaikan wahyu tersebut kepada kaum dan umatnya. Jumlah
nabi/ rasul yang dicantumkan Allah di dalam Al-Qur’an adalah 25 orang.
Dampak positif dari beriman kepada nabi dan rasul ini antara lain :
a.
Menebalkan rasa toleransi beragama.
b.
Memberi keyakinan bahwa misi para rasul adalah untuk membahagiakan
umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
c.
Mempertebal keimanan dan kecintaan kepada Allah SWT sebab Allah
dengan penuh cinta dan kasih-Nya selalu mengutus rasul untuk membimbing umat
manusia agar mereka tidak tersesat dan dapat mencapai kebahagiaan hidup.
3)
Iman kepada Hari Kiamat.
Yang dimaksud
dengan hari kiamat (hari akhir) ialah hari kehancuran alam semesta. Segala yang
ada di dunia ini akan musnah dan semua makhluk hidup akan mati. Selanjutnya
alam berganti dengan yang baru disebut dengan alam akhirat.Hal-hal yang
berhubungan dengan hari kiamat ini antara lain adalah al-ba’ts (kebangkitan
dari kubur), hisab (perhitungan amal baik dan buruk manusia yang dilakukan
selama iaberada di dunia), al-shirath (jalan yang terbentang di atas punggung
neraka), surga, dan neraka. Keimanan kepada hari kiamat memberikan pengaruh
positif bagi kehidupan manusia :
a.
Manusia akan senantiasa menjaga dan memelihara diri dari melakukan
perbuatan dosa dan maksiat dan akan selalu taat dan bakti kepada Tuhan karena
segala amal, baik atau buruk akan ada balasannya di hari akhirat.
b.
Manusia akan sabar dalam menghadapi segala cobaan dan penderitaan
hidup karena ia yakin bahwa kesenangan dan kebahagiaan hidup yang sesungguhnya
adalah di akhirat nanti.
c.
Manusia memiliki tujuan yang jelas yang ingin dicapai dalam setiap
gerak dan tindakan yang dilakukannya, yaitu kebijakan yang dapat membawanya
kepada kebahagiaan hidup di akhirat.
4)
Iman kepada Qadha dan Qadar
Beriman kepada qadha dan qadar berarti seseorang mempercayai dan meyakini bahwa
Allah SWT telah menjadikan segala makhluk dengan kudrat dan iradat-Nya dan
dengan segala hikmahnya. Qadha artinya ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
Allah SWT dalam alam semesta. Misalnya, bulan mengedari bumi, api sifatnya
membakar, dan benda tajam sifatnya melukai. Sedangkan qadar berarti sesuatu
yang belum ditetapkan benar-benar, tetapi jika diqadhakan barulah ia menjadi
kenyataan. Iman kepada qadha dan qadar atau sering pula disebut iman kepada
takdir sama sekali tidak dimaksudkan untuk menjadikan manusia lemah, pasif,
statis, dan apatis; manusia yang menyerah tanpa usaha. Iman kepada takdir,
bahkan, mengharuskan manusia bangkit dan berusaha keras untuk mencapai takdir
yang sesuai dengan kehendak yang diinginkan.
Manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh yang beriman kepada qadha dan qadar
antara lain :
a.
Mendorong lahirnya keberanian dalam menegakkan kebenaran.
b.
Menimbulkan ketenangan jiwa dan pikiran, tidak putus asa dalam
menghadapi setiap persoalan, dan selalu tawakal kepada Allah SWT.
c.
Inti ajaran islam itu adalah tauhid dan lebih dalam lagi adalah
pengakuan yang bulat bahwa Tuhan adalah Allah kemudian berpegang teguh
(istiqamah) terhadap pengakuan itu.
3.2
Saran
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap
perilakunya sehari-hari, oleha karena itu penulis menyarankan agar kita
senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita
senantiasa berhasil menurut pandangan Allah SWT. Juga keyakinan kita terhadap
malaikat, kitab, rasul, hari akhir dan takdir senantiasa harus ditingkat demi
meningkatkan amal ibadah kita.
DAFTAR
PUSTAKA
- Mulyadi.
2005. Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah kelas 2. Semarang : PT Karya
Toha Putra.
- Abidin,
Zenal. 2002. Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah kelas 1. Jakarta :
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
- Chirzin,
Muhammad. 1997. Konsep dan Hikmah Aqidah Islam. Yokyakarta : Mitra
Pustaka.
- Umum,
Chatibul. 1995. Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah kelas 2. Kudus :
Menara Kudus.
- http://
muslimah.or.id/aqidah/iman-kepada-rasul. Html
- http://
ari2abdillah.wordpress.com/2007/07/03/iman-kepada-rasul