Selasa, 30 April 2013

kerinduan seorang anak akan kasih sayang ibunya


Kerinduan akan sesosok ibu
9 tahun yang lalu sosok itu terbaring kaku di kamar perawatan di rumah sakit, sebelumnya waktu itu kira-kira jam 11 malam, saya terbangunkan oleh suara orang-orang yang ada diluar kamar saya. Awalnya saya cuek aja tapi lama kelamaan perasaan juga ingin tahu apa yang sedang terjadi diluar sana, tapi kakak saya langsung menghampiri saya dan bilang katanya ibu sakit, sekarang mau di bawa ke rumah sakit, udah aja ade disini aja sama kakak.
            Besoknya waktu istirahat sekolah saya izin sekolah kakak saya ngajak saya jenguk ibu di rumah sakit, karena penjaga dirumah sakit itu ketat orang yang akan jenguk dibatasi, dan waktu itu saya gak di izinin masuk untuk jenguk ibu, karena memang saya belum cukup umur. Di lobi saya hanya bisa menangis, coba anda bayangkan saja? Bila ibu atau keluarga anda ada yang sakit, kemudian anda gak bisa untuk menjenguk nya??? Bagaimana perasaan anda??
            Setelah selesai sholat dzuhur di lobi saya hanya bisa diam tanpa kata, pikiran saya waktu itu hanya ibu dan ibu, lamunan saya di kagetkan oleh seorang perawat, dan dia nanyain nama saya, saya langsung angkat bicara, setelah ngobrol-ngobrol, perawat itu mengajak saya untuk menjenguk ibu, tapi lewat belakang hati saya sontak menjadi senang karena akan bertemu dengan orang yang saya sayangi, masuk ruangan saya hanya bisa menangis karena waktu itu ibu saya gak sadarkan diri, diseluruh tubuhnya di penuhi alat-alat rumah sakit, yang saya ingat waktu itu, dari matanya terus meneteskan air mata. Diruangan itu saya hanya sebentar karena pihak rumah sakit hanya member waktu nya terbatas. Di rumah saya hanya bisa berdoa untuk kesembuhan ibu, tapi Allah berkehandak lain, waktu itu tepat malam minggu bulan februari 2004 ibu saya menghembuskan nafas terakhirnya, saya yang waktu itu sedang tidur dibangunkan oleh ayah, dia langsung peluk saya sambil nangis ayah bilang ibu sudah meninggalkan kita semua, air mata pun kontak langsung mengalir dengan derasnya, suara tangis dirumah menghantarkan kepergian mu ibu.
            Sekarang saya disini sendiri melawan kerasnya kehidupan dunia ini, tanpa kasih dan sayang mu ibu,??? Saya rindu akan kasih dan sayang mu ibu.....


                                                          


1 komentar: